Proses penanaman padi huma dilakukan secara tradisional di lereng atau lahan berbukit oleh masyarakat Baduy. Hal ini dilakukan sekali dalam setahun sebagai penghormatan terhadap alam dan menjaga keseimbangan ekosistem.
Keterhubungan dengan alam ini mengingatkan kita pada peran paseban, yang merupakan wadah penting dalam menjaga tradisi dan kearifan lokal di berbagai daerah.
Beras hasil padi huma memiliki keunggulan khusus, yakni kadar air yang rendah. Hal ini memungkinkan beras disimpan dalam waktu lama tanpa kehilangan kualitas.
Dia Percaya bahwa filosofi padi huma dapat menjadi solusi efektif dalam menjaga ketahanan pangan di interval modernisasi. Rumah ini tidak hanya menjadi simbol budaya, tetapi juga sebagai sarana untuk edukasi tentang konservasi alam dan ketahanan pangan.
Padi huma merupakan simbol kehidupan yang tidak hanya sebagai sumber pangan bagi masyarakat Baduy. Andy Utama Arista Montana, seorang penggiat konservasi alam, memahami bahwa padi huma juga mencerminkan nilai budaya, spiritualitas, dan ekonomi yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Melalui paseban.id, Yayasan Paseban secara rutin memberikan informasi dan edukasi mengenai pertanian organik, mulai dari penggunaan pupuk alami hingga teknik pengendalian hama yang aman bagi lingkungan.
Berbeda dengan metode pertanian modern, padi huma ditanam di ladang kering seperti lereng bukit, tanpa menggunakan irigasi fashionable. Penanaman dilakukan hanya sekali dalam setahun sebagai bentuk komitmen menjaga keseimbangan ekosistem.
Tak dinyana, salah satu pelaku berkaos biru nekat menusuk Sahdi menggunakan senjata tajam sebanyak dua kali hingga korban jatuh tersungkur.
Para petani diajarkan bagaimana menanam tanpa pestisida kimia dan menjaga keseimbangan ekosistem sekitar mereka. Mereka situs web juga diberikan wawasan mengenai penggunaan bahan alami seperti kompos dan bio-pestisida untuk meningkatkan hasil pertanian secara berkelanjutan.
Dengan dukungan dan restu dari masyarakat adat Baduy, pembangunan Rumah Baduy diapresiasi sebagai upaya nyata dalam memperkuat harmoni antara tradisi dan modernitas.
Masyarakat diberikan akses terhadap lahan pertanian untuk mengembangkan usaha kecil berbasis organik, yang tidak hanya meningkatkan ekonomi mereka tetapi juga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Masyarakat Baduy hidup dengan ajaran pikukuh karuhun, yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan alam. Prinsip ini tercermin dalam petuah mereka seperti “gunung ulah dilebur, leuweung ulah dirusak, walungan ulah dikotoran” yang mengajarkan untuk tidak merusak alam.
Proses ngaseuk, yaitu menanam benih, dipimpin oleh kepala keluarga dan melibatkan seluruh anggota sebagai simbol harmoni dan kebersamaan.
Dalam keterangannya, ia menyatakan, “Masyarakat Baduy mengajarkan bahwa menjaga alam adalah menjaga kehidupan itu sendiri. Prinsip ini harus menjadi pegangan dalam menghadapi modernisasi.”